Jumat, 20 November 2009

PELAKU EKONOMI
(UMKM)
USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
JASA MANDIRI MOTOR
DI KOTA JAKARTA






DI SUSUN OLEH
NAMA : NIKA SARTIKA
KELAS : 2 DD 03
NPM : 30208882



KATA PENGANTAR


Penulis mengucapkan ouji syukur kehadirat allah swt dan tuhan maha esa atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpah kan, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan. Didalamnya tentang Pelaku Ekomnomi, Yang diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis sadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kepada semua pihak yang berkenan dapat memberi kritik dan saran. Maka akan disambut baik dan dengan hati yang terbuka.
Alhir kata teeroima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya makalah ini.










PENULIS







DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
I. LATAR BELAKANG 1
II. TUJUAN PENULISAN 1
III. MANFAAT PENULISAN 1
IV. METODE PENGUMPULAN DATA 1
BAB II ASPEK KELEMBAGAAN 2
I. LATAR BELEKANG (USAHA) 2
II. JUMLAH KARYAWAN 2
III. TANGGUNG JAWAB 2
IV. STRUKTUR ORGANISASI USAHA 3
BAB III ASPEK USAHA 3
I. APA USAHA POKOKNYA 3
II. CARA DISTRIBUSI 4
III. FASILITAS PRODUKSI 5
BAB IV ASPEK KEUANGAN 6
I. PEMBIAYAAN SELAMA SEBULAN 6
II. PEDAPATAN PERHARI 7
III. LAPORAN LABA/RUGI 7
IV. ARUS KAS 8
BAB V PENUTUP 9
I. KESIMPULAN 9
II. SARAN 9


BAB I
ASPEK PENDAHULUAN



I. LATAR BELAKANG MASALAH
Beberapa tahun lalu Negara kita mengalami krisi moneter, dimana setiap perusahaan banyak mengeluarkan Pemberhentian Hari Kerja (PHK). Kebanyakan karyawan setelah berhenti kerja banyaknya memulai usaha baru dengan peluang yang sangat memungkinkan.
Dikarenakanya untuk melanjutkan kremampuan yang dimiliki untuk dapat mencari kebutuhan sehari – hari dan layak. Walaiupun dana untuk membuka usaha kecil cukup besar peluangnya.
II. TUJUAN PENULISAN
Untuk mendapatkan ilmu dalam melihat kegiatan Pelaku Ekonomi. Dan bagaimana cara berusaha yang baik.
III. MANFAAT PENULISAN
Sebagi bahan pertimbangan dalam membuka usaha untuk dimasa yang akan datang. Dan juga sebagai penambahan ilmu untuk dapat mengetahui kegiatan Pelaku Ekonomi dalam tugas yang sedang dikerjakan.
IV. METODE PENGUMPULAN DATA
Dengan terjun langsung kelapangan untuk melihat kegiatan Pelaku Ekonomi dalam sehari – hari untuk berusaha dan menanyakkan langsung kepada pemilik usaha itu sendiri. Dan usaha apa yang dibagun selama ini.






BAB II
ASPEK KELEMBAGAAN


I. LATAR BELAKANG (USAHA)
Usaha jasa servise dibangun pada Bulan 1 tahun 2002. Dikarenakan banyaknya penguna kendaraan roda dua untuk sarana transportasi. Usaha jasa servise inipun dapat menaganin dari servise ringan sampai yang berat.
Kebanyakan pelaku usaha jasa selalu banyak diminati dan dicari. Oleh kendaraan roda dua yang banyak penggunanya.
Nama Usaha : Mandiri Motor
Alamat : Jalan kramat pulo gandul No 4 RT 05/RW 05 Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Jalan baru Kotamadya Jakarta Pusat 10640.
II. JUMLAH KARYAWAN
Hanya memiliki 5 karyawan sama pemilik yang sesuai dengan keterampilam yang dimiliki para pegawai. Dikarenakan keterbatasn fasilitas yang saya miliki.
III. SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB
Pemilik perusahaan dikarenakan tidak mempunyai system manajemen. Seperti perusahaan lainnya saya hanya menginginkan. Adanya saling kepercayaan antara karyawan dan pemiliknya.
Terkadang pemilik usaha pun terjun langsung membantu karyawannya. Bila ada kesulitan yang susah ditanganin.





IV. STRUKTUR ORGANISASI
Pemilik serta karyawan yang kerja sesuai kemampuan.
Pemilik Ibu Nia



Karyawan I Karyawan II
Tanto Lilik


Karyawan III Karyawan IV
Budi Dauk



BAB III
ASPEK USAHA


I. APA USAHA POKOKNYA
Servise semua kendaraan roda dua dari berbagai merek Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki. Untuk Vesva tidak Menerima dikarenakan vesva mempunyai bengkel khusus. Servise meliputi dari servise ringan sampai yang berat.
Biaya servise disesuaikan dengan keadaan seberapa rusaknya kendaraan roda dua tersebut. Selain servise juga menyediakan sparepart (suku cadang).








II. CARA PRODUKSI DAN PEMASARAN
Langsung kepada konsumen yang membutuhkan dengan adanya pelanggan yang sesuai konsumen ingingkan. Agar dapat pelanggan tetap sebagai konsuman untuk dapat menggunakan jasa servise kembali diusaha kami. Saya menginginkan honsuman senang atas pelayanan servise yang diberikan.
Dengan ini saya akan selalu memberikan pelayanan kepada konsuman tetap saya. Fasilitas yang saya berikan oun sealu nmanarik kepada minat para pelanggan ataupun konsumen.
Jasa servise saya hanya dijakarta saja dan saya pun berniat untuk memperluas usah jasa servise ini keseluruh pelosok dari dalam kota sampai dengan luar kota. Sayapun terkadang saling bertukar suku cadang kepada jasa servise yang lain. Dan saya hanya menginginkan saling kerjasama yang baik kepada sesame jasa servise.
Dengan adanya kerjasama yang baik, Saya juga dapat bertukar ilmu pengetahuan kepada sesame pemilik jasa servise yang lain. Agar adanya saling percaya dan tidak adanya menimbulkan saling menjatuhkan persaingan dalam usaha secara sehat. Tidak adanya keributan antar para pemilik jasa servise lain.












III. FASILITAS PRODUKSI
Usaha ini membutuhkan berbagai fasilitas peralatan dan perlengkapan seperti:
Perlengkapan:
1. Kursi
2. Kunci
3. Kompresor
4. Ban tubbles atau tambal ban
Peralatan:
1. Ban luar
2. Ban dalam
3. Kampas rem
4. Lampu
5. Busi
6. Air aki
7. Baut – baut
8. Kampas kopling
9. Minyak rem
10. Saher + ring
11. Kabel rem
12. Kabel kopling
13. Spedometer
14. Gearset
15. Shockbleker
16. Oli shok
17. Sil – sil
BAB IV
ASPEK KEUANGAN


I. PEMBIAYAAN PERBULAN
Pembiayan ini dikeluarkan karena banyaknya sparepart yang harus dubeli tiap bulannya.
1. Ban luar Rp 70.000 X 25 Buah Rp 1.750.000
2. Ban dalam Rp 8.000 X 20 Buah Rp 160.000
3. Kampas rem Rp 10.000 X 30 Buah Rp 300.000
4. Lampu Rp 15.000 X 6 Pack =Rp 90.000
5. Busi Rp 25.000 X 7 Pack =Rp 175.000
6. Oli Rp 2.200.000 X 200 Kaleng =Rp 4.400.000
7. Air aki Rp 9.000 X 18 Buah =Rp 162.000
8. Baut-baut Rp 30.000 X 6 Plastik =Rp 180.000
9. Kampas kopling Rp 70.000 X 15 Pis =Rp 1.050.000
10. Minyak rem Rp 2.000 X 20 Boto l=Rp 40.000
11. Saher+Ring Rp 80.000 X 8 Se t=Rp 640.000
12. Kabel rem Rp 8.000 X 20 Buah =Rp 160.000
13. Kabel kopling Rp 7.000 X 15 Buah =Rp 105.000
14. Spedometer Rp 8.000 X 15 Buah =Rp 120.000
15. Gearshet Rp 50.000 X 7 Buah =Rp 350.000
16. Shokbleker Rp 90.000 X 6 Set =Rp 540.000
17. Oli shok Rp 4.000 X 20 Botol =Rp 80.000
18. Sil – sil Rp 2.000 X 40 Set =Rp 80.000+
Rp 10.382.000





III. PENDAPATAN PERHARI
Pendapatan selama perbulan yang akan diterima akhir bulan sebagai berikut:
Pergantian sparepart permotor + biaya jasa permotor
1. Kampas rem depan Rp70.000 X 15 Motor Rp 350.000
2. Kampas rem belakang Rp60.000 X 6 Motor Rp 360.000
3. Ganti oli Rp80.000 X 5 Motor Rp 400.000
4. Tambal ban Rp 6.000 X 10 Motor Rp 60.000
5. Ganti ban dalam Rp35.000 X 7 Motor Rp 245.000
6. Ganti ban luar Rp 100.000X 10 Motor Rp1.000.000
7. Ganti lampu Rp 5.000 X 4 Motor Rp 20.000
8. Minyak rem Rp 5.000 X 8 Motor Rp 40.000
9. Air aki Rp 3.000 X 10 Motor Rp 30.000
10. Baut – baut Rp 2.000 X 5 Motor Rp 10.000+
Rp2.274.000
















IV. LAPORAN LABA/RUGI
Perhitungan diakhir bulan selama bulan oktober
LAPORAN LABA/RUGI
PER 31 OKTOBER 2009
MANDIRI MOTOR
Pendapatan Rp 59.124.000
Biaya sewa gedung Rp 6.000.000
Biaya gaji Rp 9.600.000
Biaya peralatan Rp 10.382.000+
Rp 25.982.000-
Laba bersih Rp 33.142.000



V. LAPORAN ARUS KAS
ARUS KAS
PER 31 OKTOBER 2009
MANDIRI MOTOR

Saldo kas 1 oktober Rp 59.124.000
Kegiatan perusahaan:
Kas Masuk Rp 33.142.000
Kas Keluar Rp 25.982.000-
Arus kas bersih Rp 7.160.000+
Saldo akhir Rp 66.284.000

BAB V
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Usaha ini walaupun baru berjalan 2 tahun tapi telah mampu menandingin bengkel lain. Usaha inipun telah mempunyai banyak pelanggan tetap. Keuangan yang di dapat selama sebulan pendapatan Rp33.142.000 perbulannya.
Kualitas pelayanan jasa ini sangat disukai oleh para konsumen atau pelanggan tetap kami. Saya hanya menampilkan yang terbaik saja buat para pengguna jasa servise.
III. SARAN
Semoga usaha ini jasa servise mandiri motor dapat berkembang dan mempunyai banyak cabang.

Kamis, 19 November 2009

NAMA : NIKA SARTIKA
NPM : 30208882
KELAS : 2DD03









BAB 7
PERUBAHAN STRUKTUR DALAM PROSES PEMBANGUNAN

PERUBAHAN BERBAGAI SEKTOR
Perubahan iklim global akan mempengaruhi setidaknya tiga unsur iklim dan komponen alam yang sangat erat kaitannya dengan pertanian, yaitu: (a) naiknya suhu udara yang juga berdampak terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban dan dinamika atmosfer, (b) berubahnya pola curah hujan dan makin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim (anomali iklim) seperti EI-Nino dan La-Nina, dan (c) naiknya permukaan air laut akibat pencairan gunung es di kutub utara.
Peningkatan Suhu Udara
Laju akumulasi fotosintat bersih untuk kebanyakan tanaman tropik, terutama yang termasuk ke dalam kelompok tanaman C-III, cenderung turun dengan meningkatnya suhu udara. Oleh sebab itu, peningkatan suhu akibat perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman, terutama tanaman semusim dan meningkatnya serangan hama penyakit.
STRATEGI ANTISPASI DAN PENANGGULANGAN
Strategi antisipasi ditujukan untuk menyiapkan strategi mitigasi dan adaptasi berdasarkan kajian dampak perubahan iklim terhadap (a) sumberdaya pertanian seperti pola curah hujan dan musim (aspek klimatologis), sistem hidrologi dan sumberdaya air (aspek hidrologis), keragaan dan penciutan luas lahan pertanian di sekitar pantai; (b) infrastrukturjsarana dan prasarana pertanian, terutama sistem irigasi, dan waduk; (c) sistem produksi pertanian, terutama sistem usahatani dan agribisnis, pola tanam, produktivitas, pergeseran jenis dan varietas dominan, produksi; dan (d) aspek sosial-ekonomi dan budaya.
PERUBAHAN STRUKTUR PENGGUNAAN TENAGA KERJA
Perbedaan antara keadaan negara-negara berkembang pada masa kini dengan
keadaan negara maju pada waktu mereka baru mulai mengalami pembangunan
bersumber dari masalah penduduk yang dihadapi. Adanya sifat perkembangan
penduduk dan masalah pengangguran di negara berkembang, mendorong ahli ekonomi
untuk membuat teori mengenai corak pembangunan dan perubahan strukur ekonomi
dalam suatu masyarakat dimana: (1) penduduknya sebagian besar masih menjalankan
kegiatan di sektor pertanian yang tradisional, dan (2) sektor tersebut mempunyai
kelebihan jumlah tenagakerja sehingga menghadapi masalah pengangguran terbuka dan
tersembunyi yang serius. Analisa yang demikian dipelopori oleh Lewis dan kemudian
diperdalam oleh Ranis dan Fei (Sukirno, 1985).
Dalam model Fei-Ranis, tahapan transfer tenagakerja dibagi menjadi tiga
berdasarkan pada produk fisik marginal (MPP) dan upah yang dianggap konstan dan
ditetapkan secara eksogenus. Pada tahap pertama, karena tenagakerja melimpah maka
MPP tenagakerja sama dengan atau mendekati nol sehingga surplus tenagakerja yang
ditransfer dari sektor pertanian ke sektor industri mempunyai kruva penawaran yang
elastis sempurna.
PERUBAHAN STRUKTUR SEKTOR INDUSTRI DAN JASA
Suatu negara yang mengalami perkembangan ekonomi biasanya disertai dengan perubahan komposisi dari sektor- sektor yang ada. Dari perhitungan sektorsektor tersebut kondisi struktur ekonomi suatu negara atau daerah dapat ditentukan. Suatu daerah dikatakan daerah agraris bila peran sektor pertanian dominan dalam PDRBnya sebaliknya sutau daerah dikatakan sebagai daerah industri jika yang lebih dominan adalah sektor industrinya. Perubahan struktur ekonomi juga akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor-sektor yang ada. Seperti halnya kontribusi sektoral terhadap PDRB nampaknya penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian secara perlahan mulai menurun sementara itu penyerapan tenaga kerja di sektor industri maupun jasa mengalami peningkatan
Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan Jawa Timur saat ini mempunyai dampak pada struktur ekonomi, terjadi perubahan struktural yang menyertai proses industrialisasi. Perubahan struktur ekonomi juga akan berdampak pada spesialisasi sektoral dan spesialisasi wilayah. Spesialisasi sektoral dengan nmenggunakan perhitungan LQ menunjukkan bahwa secara sektoral hanya sektor perdagangan , hotel, restoran dan jasa yang merupakan sektor basis untuk daerah kota sedangkan untuk daerah kabupaten adalah sektor pertanian dilihat dari pernyerapan tenaga kerjanya. Sedangkan Fungsi Spesialisasi sektoral dengan menggunakan Indeks Wilkinson menunjukkan bahwa untuk daerah kota sektor industri, perdagangan, hotel dan restoran, serta jasa yang merupakan sektor yang dominan sedangkan untuk daerah kabupaten sektor pertanian, industri, jasa yang dominan. Spesialisasi wilayah dengan menggunakan indikator indeks spesialisasi regional menunjukkan bahwa perubahan struktur menyebabkan kota dan kabupaten kurang terspesialisasi.
Dari hasil analisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling telah membuktikan bahwa perubahan struktur ekonomi berpengaruh terhadap spesialisasi sektoral dan spesialisasi wilayah serta struktur penyerapan tenaga kerja sektoral di Jawa Timur. Hanya saja secara keseluruhan perubahan struktur yang ada berjalan secara tidak sehat artinya pola yang berlaku tidak mengikuti aturan klasik. Perubahan struktutr ekonomi tidak sejalan dengan perubahan penyerapan tenaga kerjanya. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerja yang ada di Jawa Timur cukup besar jumlahnya dan setiap tahun selalu meningkat baik karena faktor demografis maupun mobilitas. Disamping itu skill yang dimiliki nampaknya tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang ada.
PERUBAHAN STRUKTUR INDUSTRI MENURUT ANALISIS CHENERY
Setiap negara di dunia melakukan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Di dalam gerak pembangunan terjadi beberapa perubahan yang akhirnya mendorong perubahan struktur ekonomi negara tersebut, misalnya dari negara yang berbasis sektor primer menjadi negara berbasis sektor manufaktur. Penibahan struktur ekonomi dan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahan tersebut menjadi obyek penelitian yang menarik. Di dalam penelitian ini teori "Pattern of Development" yang dikeimrkakan oleh Chenery-Syrquin dipakai menjadi dasar analisis mengenai proses perubahan struktur ekonomi yang terjadi di Indonesia selama periode 1981-2004. Menurut Chenery-Syrquin 2 faktor mama yang mendorong terjadinya perubahan tersebut adaalah peningkatan pendapatan per kapita dan jumlah penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesesuaian teori ini dengan fenomena perubahan struktur ekonomi yang terjadi di Indonesia selama periode 1981-2004.


Melalui regresi dengan meuggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS) didapatkan kesimpulan bahwa teori Chenery-Syrquin tidak sesuai dengan fenomena perubahan struktur ekonomi Indonesia. Hanya pada struktur produksi Baja teori Chenery-Syrquin ini menunjukkan kesesuaian, sementara pada struktur permintaan domestik dan struktur perdagangan luar negeri teori Chenery-Syrquin tidak sesuai dengan fenomena yang terjadi di Indonesia selama periode 1981-2004.
Pembangunan yang seiama ini dilakukan oleh pemerintah terutama pembangunan
ekonomi diharapkan membawa perubahan dalam struktur ekonomi dan peningkatan
kegiatan ekonomi dapat diartikan dengan peningkatan pada fungsi produksi, terutama
pada peningkatan kapasitas produksi dalam negeri dari sektor-sektor ekonomi pada
umumnya dan peningkatan kapasitas produksi sektor manufaktur khususnya {Sadli, 1981}.
Peningkatan kapasitas produksi nasional akan memberi dampak kepada peningkatan
pendapatan perkapita, jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan pendapatan perkapita
selalu berhubungan dengan perubahan dalam struktur industri yang akhirriya membawa
peningkatan terhadap peranan sektor industri manufaktur. (Ghenery 1 9801.
Peningkatan peranan sektor industri manufaktur karena akan menjadi sumber
ketersediaan cadangan devisa dari pada sebagai sumber permintaan yang sesuai dengan prinsip
keunggulan komparatif dan akan mempercepat dalam mendorong pembangunan sektor industri suatu Negara.UNIDO memberikan suatu ukuran yang berkaitan dengan peranan industri manufakturdalam Produk Domestik Bruto suatu negara
yaitu :
a. Kurang dari 1O persen, maka negara tergolong dalam Non Industry Country.
h Antara 1O-2O persen, maka negara termasuk dalam Industrializing Country
c. Antara 2O-3O persen, maka negara tergolong dalam Semi Industrialized
Country.
d. Lebih dari 3O persen, maka negara tergolong dalam Industrialized Country.
Sumber pertumbuhan dari output tiap sektor dapat berasal dari ekspansi permintaan
domcstik, ekspansi ekspor, subtitusi impor dan perubahan teknologi. (Chenery dan
Syrquin, 1979).

PERUBAHAN STRUKTUR PEREKONOMIAN NEGARA BERKEMBANG
Kegiatan ekonomi daerah dari sudut pandang Konsep Basis Ekonomi, dikelompokkan ke dalam dua sektor, yakni sektor basis dan sektor non-basis. Sektor basis adalah semua kegiatan yang mendatangkan uang dari luar daerah (ekpor barang dan jasa). Sedangkan sektor non-basis adalah semua kegiatan ekonomi yang diperuntukkan bagi kebutuhan konsumsi lokal. Dari sudut pandang sektor non-basis, aktivitas sektor produksi meningkat kalau permintaan output (demand) meningkat. Sementara itu, permintaan terhadap hasil-hasil produksi tersebut tergantung pada pendapatan masyarakat setempat dan pendapatan masyarakat lokal tergantung pada permintaan input oleh sektor produksi setempat. Dengan demikian, sektor non-basis terikat terhadap kondisi pendapatan masyarakat lokal, sehingga ekonomi daerah tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan alamiah daerah (tidak bebas tumbuh).
Sementara itu, dari sudut padang sektor basis, permintaan output sektor produksi tidak hanya terbatas pada permintaan lokal tetapi juga oleh permintaan daerah lain (ekspor). Konsep Basis Ekonomi beranggapan bahwa permintaan terhadap input hanya dapat meningkat melalui perluasan permintaan terhadap output yang diproduksi oleh sektor basis (ekspor) dan sektor non-basis (lokal). Permintaan terhadap produksi sektor non-basis hanya dapat meningkat apabila pendapatan lokal meningkat. Namun, peningkatan pendapatan lokal ini akan terbatas apabila perekonomiannya hanya mengandalkan pada sektor non-basis. Sedangkan suatu perekonomian yang mampu mengembangkan dan meningkatkan sektor basis, maka sektor basis akan mendorong sektor non-basis sehingga pendapatan lokal akan meningkat melebihi peningkatan pendapatan lokal yang hanya mengandalkan sektor non-basis. Dengan demikian, ekspor daerah (regional) merupakan penentu dalam pembangunan ekonomi daerah.
Dalam pembangunan ekonomi negara-negara berkembang terdapat dua strategi yang menonjol, yaitu : strategi industriliasasi substitusi impor dan strategi promosi ekspor. Strategi industriliasasi substitusi impor berorientasi pada pasar lokal (dometik), yang disebut juga inward looking strategy, sedangkan stategi promosi ekspor disebut outward looking strategy. Negara-negara berkembang yang menerapkan inward looking strategy berakhir dengan kegagalan, termasuk Indonesia (meskipun pada dekade 1980 beralih ke strategi promosi ekspor, namun basis industrinya masih lemah). Sedangkan negara-negara berkembang yang menerapkan outward looking strategy mencapai suskses dalam pembangunan ekonominya, seperti Taiwan, Korea Selatan, Thailand, dan Singapur.
Dalam perdagangan dunia pasca GATT, negara-negara yang menikmati bagian terbesar dari keuntungan global adalah Amerika Serikat, Masyarakat Ekonomi Eropa, Jepang, dan Cina. Cina tidak tergolong ke dalam negara-negara industri maju, namun dapat menikmati bagian terbesar dari keuntungan global bersama-sama dengan negara-negara industri maju. Hal ini terjadi karena Cina memiliki agroindustri yang cukup kuat disamping industri ringan lainnya, yang produk-produknya telah memasuki pasar dunia. Thailand juga menikmati keuntungan global karena agroindustrinya juga kuat.
Masalah pokok dalam pembangunan ekonomi daerah (local economi development) berada pada karidor neraca perdagangan daerah. Dengan demikian, pembangunan ekonomi daerah adalah pembangunan yang berpusat (fokus) pada perbaikan neraca perdagangan daerah (minimal tidak defisit).
Daerah-daerah yang ekspornya didominasi oleh komoditas primer dan industri pengolahannya sangat tergantung pada bahan baku impor, akan mengalami defisit neraca perdagangan. Keadaan yang seperti ini akan membuat perekonomian daerah tersebut akan semakin tertinggal dan kesenjangan eknomi antar daerah akan semakin melebar. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi daerah haruslah berorientasi pada perbaikan neraca perdagangan daerah. Perbaikan neraca perdagangan daerah hanya dapat ditempuh melalui perubahan struktur ekspor dan struktur impor daerah. Upaya untuk mengubah struktur ekspor daerah berpangkal pada upaya meningkatkan nilai ekspor barang-barang yang sudah terolah melebihi nilai ekspor barang-barang primer. Sedangkan upaya untuk mengubah struktur impor daerah berpangkal pada upaya mengembangkan industri pengolahan berbasis bahan baku lokal. Ini berarti bahwa perubahan struktur ekspor-impor daerah baru akan terjadi manakala daerah-daerah berhasil mengembangkan agroindustri yang berorientasi ekspor. Dengan demikian, strategi pembangunan ekonomi daerah yang relevan adalah Strategi Agroindustri Berorientasi Ekspor.
Agribisnis merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsistem saprotan (penyediaan sarana produksi pertanian), subsistem budidaya, subsistem agroindustri, dan subsistem pemasaran. Penerapan konsep agribisnis hanya akan dapat memberikan hasil optimal apabila keseluruhan subsistemnya telah terintegrasi secara padu ke dalam satu wadah. Oleh karena itu, apabila pemerintah pusat telah berketetapan memilih Strategi Promosi Ekspor Berbasis Agribisnis sebagai strategi pembangunan nasional, maka salah satu langkah yang mesti ditempuh adalah melakukan reorganisasi pada departemen teknis. Reorganisasi yang dimaksud adalah merubah nama dan fungsi Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, dan Departemen Kelautan dan Perikanan menjadi Departemen Agribisnis Pertanian, Departemen Agribisnis Kehutanan, dan Departemen Agribisnis Kelautan dan Perikanan. Tentunya fungsi dan peranan dari sejumlah departemen yang terkait akan mengalami perubahan, yakni : subsistem agroindustri dan subsistem pemasaran yang selama ini berada pada departemen-departemen lain, mesti dipisahkan dan diintegrasikan kepada ketiga departemen yang disebutkan di atas.
Apabila Strategi Promosi Ekspor Berbasis Agribisnis berjalan dengan baik, maka laju pertumbuhan ekonomi daerah akan tinggi dan merata di seluruh wilayah. Dengan demikian, perekonomian daerah-daerah akan memberikan konstribusi secara optimal kepada pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, kesenjangan ekonomi antar daerah juga akan bisa diminimumkan, serta meningkatkan kesempatan kerja, dan mengurangi tingkat kemiskinan.
  1. Berikut ini :
    • Sebab yang pertama ialahkenyataan bahwa pada masa itu banyak dari Negara- negara berkembang yang sekarang ini masihmerupakan daerah-daerah jajahan
    • Kurangnya usaha dari para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk membahas persoalan-persoalan pembangunan ekonomi

Dari sebab diatas yang merupakan factor penyebab terbatasnya perhatian terhadap masalah pembangunan dinegara berkembang factor inimuncul setelah yaitu

a. Perang dunia 1 d. Ilmu pengetahuan

b. Perang dunia 2 e. Development economis

c. Makroekonomi

  1. Analisa ekonomi pembangunan dapat didefinisikan sebagai berikkut
    1. Negara-negara maju merupakan Negara industri
    2. Negara-negara setengah maju (semi-development countries)
    3. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu negraa untukmengembangkankegiatanekonomi dan taraf hidup masyarakat
    4. Suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisa masalah-masalah yang dihadapi olehnegara-negara berkembang untuk mengatasi masalah-masalah itu supaya negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih cepat
    5. Pembangunan ekonomi merupakan suatu jalinan masyarakat social
  2. Dari sudut pandangan ekonomi pembangunan pada asasnya merupakan usaha

Untuk

    1. Meningkatkan ekspor
    2. Stabilisasi harga dalam negri
    3. Meningkatkan kapasitas produksi nasional
    4. Mengatasi pengangguran
    5. Adanya kemiskinan
  1. Definisi dari perbedaaan antara pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi menurut para ahli
    1. Pembangunan ekonomi sebagai peningkatkan dalam pendapatan perkapita

Masyarakat sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan gross domestic bruto

    1. Pembangunan ekonomi(economic development) dan pertumbuhan

Ekonomi(economic growth)

    1. Pembangunan eknomi diartikan proses yang terjadi terus menerus sedangka pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan penduduk yang meningkat
    2. Pembangunan ekonomi diartikan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan perubahan tingkat kegiatan ekonomiyang berlaku dari tahun ketahun
    3. Pembangunan ekonomi diartikan stabilitas tinkat taraf hidup manusia sedangkan pertumbuhan ekonomi dirtikan pendapatan perkapita

  1. Untuk menghitung pendapatan perkapita dengan menggunakan satu formula

Sebagai berikut

a. PDB perkapita = PDB d. PPK perkapita = PPK

Jumlah Penduduk Jumlah penduduk

b. GDP perkapita= GDP

Jumlah Penduduk e. GNP perkapita = GNP

c. PNR perkapita= PNR Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk

  1. Masalah pengangguran dinegara berkembang adanya dua faktor
    1. Pengangguran terbuka (open enemployment) dan pengangguran biasa
    2. Pengangguran musiman dan pengangguran terbuka
    3. Pengangguran biasa dan pengangguran professional
    4. Pengangguran professional dan pengangguran musiaman
    5. Pengangguran terbuka (open unemployment) dan pengangguran tersembunyi (underemployment)
  2. Berikut lima indikator :

· Pendapatan perkapita

· Struktur ekonomi

· Urbanisasi

· Angka tabungan

· Indeks kualitas hidup

Dari indikator diatas akan disajikan ringkasan ini terhadap lima indicator

Siapa nama penulis ringkasan tersebut

    1. D. Usher c. C.P Kindleberger e. Schumpeter
    2. Adam smith d. Deddy T.Tikson
  1. Definis dari indikator moneter
    1. Indikator kemajuan pembangunan
    2. Tingkat kesejahteraan
    3. Indikator kesejahteraan ekonomi bersih
    4. Ekonomi pembangunan
    5. Untuk mernghitung pendapatan nasional
  2. Definisi dari system nilai tukar mengambang (floating changerate) adalah
    1. Nilai tukar ditetapkan dan didasarkan kepada permintaan
    2. Nilai tukarnya tidak ditetapkan dan disarkan kepada permintaan dan penawaran atas nama mata uang asing
    3. Nilai tukarnya ditetapkan dan didasarkan atas penawaran
    4. Nilai tukarnya ditetapkan dan didasarkan atas permintaan mata uang asing
    5. Nilai tukarnya ditetapkan dan didasarkan atas mta uang asing
  3. Berikut golongan

· Golongan pertama merupakan tingkat kesejahteraan masyarakat didua Negara dengan memperbaiki tingkat kesejahteraan

· Golongan kedua membuat penyesuaian dalam pendapatan masyarakat

· Golongan ketiga perbandingan tingkatkesejahteraan diberbagai Negara dengan mendapatkan indeks tingkat kesejahteraan dari tiap-tiap Negara berdasarkan data yang tidak bersifat moneter

Dari golongan diatas dikemukakann oleh

    1. Beckerman c. Glibert e. Watanabe
    2. Usher d. Kravis
  1. Berikut ini analisis

· Distribusi pendapatan relative adalah perbandingan jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan penerimaan pendapatan

· Distribusi pendapatan mutlak adalah presentasi jumlah penduduk yang pendapatannya mancapao suatutingkat pendapatan tertentu atau kurang dari padanya

Dari analisanya diatas dikemukakan oleh

    1. Wanatabe c. Glibert e. H.Chenery
    2. Usher d. Kravis

12 Buku pertama scumpeter dalam teori pertumbuhan klasik buku itu berjudul

a. Restribution with growth d. Thetheory of economic development

b. Economic growth dan struktur e. The wealth of nations

c. The theory of economic growth

13. Apakah syarat yang perlu dipenuhi agar kapasitas barang modal yang bertambah

Itu akan sepenuhnya digunakan dalampengeluaran agregat menurut Harrod Domar yaitu

a. AE = C + I d. C = I + G +(X – M)

b. AE = C + I + G (X – M) e. AEt = C + I

c. AEt = C + I

14. Teori yang dikembangkan oleh Abramovite dan solow tergantung kepada

Perkembangan faktor produksi dinyatakan dengan persamaan

a. Y = F(K,L,T) d. T = F(Y,L,T)

b. Y = K(L,T,F) e. F = Y(K,L,T)

c. K = F(Y,L,T)

15. Berikut teori

· Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh employment

· Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan sector perusahaan

· Besarnya tabungan masyarakat proposional dengan pendapatan nasional

Dari teori diatas diasumsikan oleh

a. Harrod Domar d. Harrod dan Gromer

b. Keynes e. Gromer

c. Solow

1. B

2. D

3. C

4. D

5. A

6. E

7. D

8. C

9. B

10. A

11. C

12. D

13. A

14. A

15. D